Pisikologi Islam

 
Tulisan ini akan mengulas tentang Hakekat Psikologi Islam. Artinya dari sisi keilmuan, sebenarnya apa sih tujuan Psikologi Islam ? Jika seseorang belajar Psikologi Islam, sebenarnya apa yang dia pelajari dalam Psikologi Islam ? Lalu bagaimana cara yang paling mudah untuk mulai belajar Psikologi Islam ?
Apa Tujuan Psikologi Islam ?
Telah dinyatakan dengan sangat jelas di dalam al-Qur’an bahwa ajaran Islam merupakan panduan kehidupan yang memiliki visi rahmatan lil’alamin. Artinya membawa berkah kebaikan bagi seluruh alam. Seluruh alam ini bermakna meliputi segala kehidupan yang melingkupi manusia, alam, tumbuh-tumbuhan, atau dengan arti lainnya adalah alam semesta. Dengan visi yang demikian tentu saja, ajaran Islam tidak main-main dalam memberikan guideline yang jelas bagi kehidupan manusia.
Saya sering bertanya, kenapa sih manusia perlu diberi petunjuk ? Apakah manusia tidak mampu meraih kebaikan dan kebenaran tanpa harus ada petunjuk ? Saya menemukan jawabannya di dalam al-Qur’an yang menyatakan bahwa “sesungguhnya nafs yang ada dalam diri manusia, cenderung suka mengarahkan dirinya kepada hal-hal yang tidak baik.” Karena itu dengan kodrat kuasa Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim, Allah berkehendak manusia dapat meraih kebaikan dalam kehidupan ini dan menjadi faktor yang dapat mengembangkan kebaikan yang lebih luas bagi kehidupan alam raya.
Menurut saya ada dua alasan, mengapa Allah memberikan Islam sebagai way of life bagi kaum muslimin:
  1. Allah telah menggariskan bahwa manusia merupakan hamba Allah. Dan tugas seorang hamba adalah mengabdi pada Tuhannya dengan sebenar-benarnya pengabdian. Terkait dengan pengabdian tersebut, maka ada tata cara atau aturan yang harus dilaksanakan agar pengabdian tersebut dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan bagi si hamba. Karena itulah Allah memberikan petunjuk dan panduannya, yang berupa ajaran Islam.
  2. Allah juga telah mewariskan alam raya ini kepada manusia, agar manusia dapat memberikan kebaikan bagi alam semesta dengan mengelolanya sebaik mungkin bagi kehidupan manusia. Hasil yang diharapkan dari pengelolaan tersebut adalah tercapainya kebaikan bagi semua makhluk, kebahagiaan, dan ketentraman dalam kehidupan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka Allah memberikan kriteria “mana yang disebut baik dan mana yang disebut buruk”. Standar kebaikan atau keburukan tersebut bukan berdasarkan pandangan manusia, tetapi berdasarkan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah. Mengapa demikian, karena “baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah, buruk menurut manusia belum tentu buruk menurut Allah.
Dengan demikian tujuan mempelajari Psikologi Islam, menurut saya adalah:
  1. Berusaha memahami ajaran Islam agar dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab selama ini kita terlalu dikotomis dalam memahami ajaran Islam. Kita mengira bahwa ajaran Islam hanya berlaku untuk peribadatan semata. Jadi kalau kita mau sholat, puasa, haji, zakat, syahadat, baru kita bicara ajaran Islam. Tetapi pada saat kita bekerja, belajar, berinteraksi, berkreasi, kita menganggap bahwa itu bukan lagi ranah ajaran Islam. Padahal ajaran Islam melingkupi tatacara ibadah (ubudiyah) dan aktivitas kemanusiaan (muamalah).
  2. Memahami bahwa ajaran Islam bukanlah ajaran langit yang sangat tinggi dan mengawang-awang, apalagi abstrak. Ajaran Islam sangatlah membumi, tidak dibuat rumit untuk dipahami, konkrit, dan realistis. Mengapa demikian ? Karena ajaran Islam dianugerahkan kepada manusia, tentu saja bahasanya adalah bahasa manusia, pemahamannya adalah pemahaman manusia, pengaplikasiannya adalah untuk manusia.
  3. Menjadikan ajaran Islam sebagai objek keilmuan yang dapat kita ukur dan evaluasi naik dan turunnya keyakinan dan praktek keimanan kita umat Islam.
  4. Menggunakan ajaran Islam sebagai alat untuk mempermudah tugas dan visi manusia menjadi perpanjangan tangan Allah bagi kemaslahatan alam semesta.